Langsung ke konten utama

Dream in Color !

Halloooo
Penulis hadir lagi setelah perjalanan menuju blog yang cukuuuuppp panjang, ya sekitar 2 hari :DD
Laptop penulis lagi error :'( minta adek kayaknya :DD *senggol: mama* jadinya ini minjem laptop mama dulu :DD

Oh iya, penulis seperti biasa mau cerita dulu
Kemaren temen-temen penulis sibuk cerita habis SMA mau kemana, terus dari bapak idola penulis juga cerita tentang itu. Kata temen penulis, mulai dari sekarang aja dipikirkan biar gak bingung nanti kedepannya. Bener juga sih..

#Jadi penulis mau ngapain nih?
Tunggu bentar,,,
#Jangan bilang penulis gatau mau kemana?
-___________-

Tenang kok!
Penulis baik-baik saja :DD

Penulis punya ide... Secara, penulis orangnya agak lupaan gitu ya, jadinya penulis naruh impian penulis di selembar karton....

#Mana???? Mana???

EITTTTSSS, tunggu dulu...

Sebelumnya penulis seperti biasa ngasih tau kejadian apa aja selama proses pembuatan.
 Kalian cuma membutuhkan ini *gak usah bagus-bagus* *pake sisa-sisa juga gapapa*
ini karton yang udah dilapisi kertas kadoo
 
 sebagian tempelan pake gabus biar kelihatan menonjol
 ini kertas kadonya
 tau kan ini apa? yaudah. *somsek*
Kalo ini tentang mimpi kalian usahakan di beri warna-warna cerah atau bisa ditambahkan kerlap-kerlip karena itu bisa memanjakan mata kita untuk melihatnya daaaan juga,  sapa sih yang gak mau cita-citanya cerah dan gemerlap????

Terus kalian penasaran gak sama keadaan sekitar penulis? Berantakan lagikah? atau tidak??

Mmmm....

 Ini dari sudut pandang yang sama kayak kemaren, dan tetap sama berantakan juga
*eits, bukan berarti kemaren belum diberesin ya -_-*
 Yak, kali ini kasur ikut kenapa, parah juga :DD
 Kali ini lantai lebih parah :D
 Ini juga :DD

Tapi untungnya kali ini penulis gak ngobrak-ngabrik ruangan kayak kapal Titanic *untungnya* soalnya penulis lagi bad mood keluar kamar :DD

#AHHH!!! PENULIS BANYAK CE-COK!! CEPETAN LIATIN!
iya iya -_- *lagi-lagi penulis di tindas*

INI DIAA


Terus kita mulai dari bagian perbagian
 Pojok kiri atas, tau kan ini bangunan mana?
Ya, itu dia. Bisa liat dari logonya sama avanya *menunjukkan penulis pingin masuk jurusan apa* :D
UGM :*
 Pojok kiri bawah, itulah bangunan Unair terus avanya dokter :)) *jadi malu*
 *Bagian tengah*
 Pojok kanan atas :)) UI :*
Yang ini kanan bawah, Astronomi :* :))

 Yakkk,, Udah di pasang di dinding

Semoga ini menginspirasi kalian jugaaa :)) Semoga kita bersama mendapat mimpi-mimpi kita. :))
Semogaaaaa, amien :) Byeee!



Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. bagus sekali mbak :)
    bareng ya di FK UNAIR nya xD
    eciie yang mau di Astronomi ITB :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka