Langsung ke konten utama

Supermoon oh (sisa) Supermoon!


Waduuu, penulis kelewatan Supermoon kemaren nih!
Kemaren awannya lagi pelit! Gak ngasih liat supermoon ke kita! *tabok si awan*

Kemareen kan gak liat, ya gantinya sekarang aja deh :) gapapa kan? udah udah,, jangan gondok ke si awan. Biasa aja :) maafin, sabar ni kaya si penulis :))

Si penulis lagi merhatiin aktivitas si bulan ..
Nah, se penulis barusan sekitar jam 17.45-an liat si sisa Supermoon, tapi si Bulan masih tetep cantik-cantik aja :)) *colek si bulan*

Eh jam 17.58 si awan nakal nutupin lagi, tapi seberkas cahayanya masih kelihatan, pantulan mataharinya cantik banget.:))

Jam 18:08 sekarang Si Bulan berada di atas awan. Rupanya si awan mulai jera sama cahayanya yang gak ketolongan *HOREE!!*

Sayang penulis gak bisa motoin ke kalian :( soalnya kamera penulis gak kuat menampung seluruh sinarnya :DD #ngeles yang bagus :)

Tapi kalian pernah gak ngamatin dengan seksama, dengan mata melotot, dengan jinjit-jinjit gak jelas biar nyampek ke bulan? *?* dengan kaca pembesar, atau dengan tidur? *apaan ini -_-*

Kalian pernah ngeliat gak, ada garis di bulannya? Garis item! Memotong si bulan!.

Si penulis nanya ke ayah.. Mau denger percakapannya?

# Yah, itu kok ada garis-garis hitam se, itu bener apa mataku yang agak &&^@(&)??
Nggak kok, emang keliatan ada tapi semu

#Itu garis apa yah??
kalo mitos, katanya itu yang datangkan Sinterklas

#....

#Emang bener?? 
Penulis juga bingung.. Itu kan mitos kata ayah penulis. Nah, kalo aslinya gimana??
Udah di telusuri di bang google tapi gak ada. Kira-kira apa ya??

Ada yang tau gak? Kalo gak tau gapapa deh, asalkan komenn..
Met menikmati sisa supermoon.. Byee!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka