Langsung ke konten utama

APA TIDAK APA-APA APABILA SEPERTI INI? [PART 1]

PART 1
I had lazy attack and It was kind of weird



Apa tidak apa-apa apabila seperti ini?
Dalam waktu beberapa minggu
Berkutat pada sesuatu yang kamu rasa mengganjal
Tapi itu sebuah kewajiban

Lucunya
Oh
Lucunya

Aku sempat menulis ini
Membuat daily journal
Menonton film
Melakukan hal yang kusuka
Tanpa menguranginya sedikitpun

Meski sesungguhnya
Perasaan mengganjal
Yang terus mendorong untuk berhenti
Melakukan hal-hal yang sia-sia
Berhenti untuk main-main
Dan berfikir untuk masa depan
.
.
Yang ternyata masih kuragukan

Dorongan berlawanan ini
Gejolak dalam diri
Memaksakan aku untuk berhenti
Dan menyadari sesuatu yang lebih penting
Namun semakin besar paksaan itu
Semakin besar rencana yang akan kubuat
Untuk besok
Lusa
Minggu
Senin
Bahkan setelah ini
.
Untuk merasa menjadi brand new
Untuk menyenangkan diri sendiri
Setelah hari-hari yang kelam
Dalam penugasan orang-orang tercinta


I was at my lowest point. Nol motivation. I feel okay but I can't tell to anybody

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka