Langsung ke konten utama

2019 RECAP: How Sigrid's Song Describe Me Emotionally (Part 1)

😏HAI semuanya..

Penulis baru sempat menulis blog hari ini, di hari ke 9  eh 20 di tahun yang baru. Tapi bukan berarti ini terlambat untuk recap 2019.
#Telaaatt~ Move on dongg penulis~



Hey, ya bukan berarti juga penulis tidak move on dengan tahun yang lalu. Its okay, tahun sebenernya hanya tulisan di kalendar, waktu ya terus berjalan. Gapapa dong sekali-kali melihat kebelakang, hanya untuk istirahat atau evaluasi diri sebentar. Tapi yang perlu diingat, jangan sampai kalut dan tidak maju ke depan.

#Azeeg~
😑

Oke, maka dari itu setidaknya mari kita rewind setahun belakangan ini. Tapi kayaknya biar seru, highlight-nya di bantu sama lagu yang penulis banget gitu loh.

Sangat disayangkan penulis baru mengenal dia di tahun ini (ga mengenal sih, tau aja). Penyanyi yang selalu masuk playlist penulis dan lagunya selalu menemani penulis dalam perjalanan (baik proses hidup ataupun hanya jalan kaki dari kosan ke kantor). Liriknya yang related dan tidak melulu soal cinta tapi prinsip akan hidup membuat penulis betah banget dengerin dia terus menerus.

Here we go,
Her name is Sigrid!

#Dilihat-lihat kok mirip penulis?
IH BISAAAA AJA!
😏😏
😊

Sukanya, meskipun dia udah jadi figur publik, dia ga macem-macem outfitnya. Penampilannya kayak penulis banget yang ga muluk-muluk, kalo penulis suka kemeja, dia suka kaosan. Sama-sama suka jeans, tapi sekarang mungkin penulis meminimalisir penggunaan jeans. oiya, kan penulis punya 7 jeans dan pas pulang kemarin penulis cobain tuh jeans~ yang muat cuman 1 dari 6 jeans. Nangis ga tuh! 😭 Riasan wajahnya juga hampir ga ada (mungkin makeup no makeup atau beneran ga pake). Dia energik banget di panggung, ga canggung dan itu yang bikin penulis juga pingin jingkrak-jingkrak pas dengerin lagu dia. Last, umurnya sama kayak penulis!

Baiklah, ini waktunya recap dimulai.

Sucker punch, album yang rilis di bulan maret 2019 kemarin adalah album yang penulis banget dan akan dibahas di blog ini.  Sebenernya penulis juga baru denger di pertengahan oktober kemarin, tapi ternyata setelah didengerin semua lagu, bener-bener related dari awal tahun. Ada 12 track, sesuai sama jumlah bulan jadi mari kita cocokkan per bulannya hehehe.

Oiya, mau ngingetin.. recap ini bukan soal pencapaian secara fisik, tapi lebih kepada emosional dan hal yang non fisik hihihi

Lanjutt...

Perasaan ini muncul semenjak penulis lagi di kota istimewa, Yogyakarta, dari akhir tahun 2018. Menjauh dari Surabaya dan pergi ke kota yang baru membuat jarak yang cukup jauh juga dari orang terdekat. Bulan-bulan itu menjadi bulan yang penuh dengan kebingungan. Lucu. Ya, meskipun di bulan Januari juga penulis harus berpindah tempat lagi menjauhi Yogyakarta.

Setiap bait di lagu Basic berisikan tentang proses. Bait pertama yang berlirik..
Am I crazy?
'Cause I think I feel you next to me
When I know you couldn't be
Know we're in different cities
And I don't wanna get too close
Yap! waktu itu mungkin penulis kangen dengan seseorang. Tidak seperti biasanya, tiba-tiba rasa aneh itu muncul.  Mungkin karena di kota yang baru, sehingga artinya diharuskan tambah teman main yang baru pula. Adaptasi yang baru juga. Jadi, mungkin wajar saja untuk kilas balik masa lalu dan rindu akan suasana itu.

Baris terakhir ..."And I don't wanna get too close" juga sebenarnya penulis banget, dimana saat rindu datang di saat yang sama penulis tak ingin bertemu. Rasanya belum siap dengan kondisi penulis saat itu, Bisa jadi maksudnya untuk berjuang dengan sendirian dahulu..

Tapi, rasa itu terus terbangun pada hari-hari berikutnya bahkan bulan-bulan setelahnya, yang diiringi dengan bait lagu Basic yang semakin meyakinkan diri sendiri..
Let's be real, I'm just saying
If you feel it, don't cage it
Ooh, I wanna be basic
'Cause you make me so complicated
Can I be basic with you?
 
Februari adalah bulan dimana penulis menemukan passion yang tepat dengan apa yang penulis tekuni saat kuliah dan pelatihan setelah kuliah. Bekerja di startup bidang transportasi dengan penulis sebagai urban planner seperti suatu 💛keajaiban💛 Menyelami sebuah passion di bidang transportasi di tambah dengan pengetahuan baru mengenai startup adalah PAKET COMBO yang terlihat idealis tapi juga realistis. Membuat rencana detail mengenai bike sharing adalah insight baru yang benar-benar seperti sucker punch .
It hit me like a sucker punch 
👊💥
Walaupun lagu ini menceritakan mengenai unexpected relationship tapi itu juga terjadi seperti perasaan penulis memasuki perusahaan ini. Hal yang tiba-tiba datang dan apakah ini akan berakhir menyimpang dari keprofesian penulis atau malah menjadi jalan baru dan menantang bagi jenjang karir para planner #cie udah membawa nama planner.
Just one look and I'm out of touch
I'm freaking out 'cause I'm scared this might end bad
But I still come back for that
Sucker punch
Dan penulis menandatangani kontrak 💬😏.
Lagu sight of you adalah lagu favorit penulis di album ini. Banget! Lagunya nge-beat yang membuat suasana terasa lebih baik. Sight of you bercerita tentang perjuangan Sigrid yang harus dihadapi ketika touring dan bagaimana dia melewati semuanya. Dan terbayar~ melihat kegigihan band diatas panggung dilengkapi oleh riuh penggemar dan penikmat musiknya. Semua terbayar! (bukan dibayar dengan uang, tapi ekspresi dan kepuasaan). Liriknya sangat sweet dan tentu saja untuk penggemar dia.

Tapi kalau penulis, lagu ini khusus untuk keluarga, sahabat, dan orang terdekat penulis yang sudah disinggung mungkin. Tiap liriknya benar-benar related dengan penulis, kecuali bagasi yang ketinggalan, kalau penulis malah ketinggalan pesawat 😭
But now that I'm here, I got reason to believe
Just the sight of you is getting the best out of me
Just the sight of you is getting the best out of me
Pertama kali penulis pulang setelah harus pindah ke kota Bandung ya di bulan Maret. Meskipun artinya tidak benar-benar pulang ke kampung halaman penulis, tapi pulang untuk bertemu dengan orang-orang spesial sudah lebih dari cukup. Penulis ke wisuda sahabat dan orang terdekat penulis, kemudian janjian untuk bertemu orang tua penulis adalah hal yang terbaik dari semuanya. Terlepas dari betapa sulit dan menjenuhkannya perjalanan dari Bandung ke Surabaya selama 15 jam, tapi semua itu terbayar dengan bertemu mereka. Melihat wajah mereka satu per satu hanya dalam beberapa jam. Semua terbayar!

Lagu ini selalu jadi lagu andalan penulis setiap kali pulang. Hingga saat ini. Kala rintangan dan halangan yang penulis hadapi untuk pulang selalu hadir, tapi terbayang wajah mereka yang menanti... sangat indah dibanding cobaan yang menimpa.. benar-benar tidak ada apa-apanya #kalo sekarang aja baru bilang gitu
heheh.
Selain tuntutan mengenai pekerjaan di bulan ke-3 penulis kerja, tuntutan mengenai pertemanan juga bukanlah hal yang mudah untuk diselesaikan. Bahkan untuk dihadapi. Sometimes, itu hal yang bagus karena pada dasarnya itu adalah sebuah pendapat dan pengalaman untuk menjadi yang lebih baik. Tetapi tentu saja butuh filter dan seseorang tidak bisa mengharuskan seseorang yang lain untuk menjadi apa yang dia inginkan. Terlalu egois dan naif kalau begitu.
Butuh toleransi dan pengertian yang besar mengenai itu.
Kurang lebih begitu.

Kurang lebih begitu juga yang Sigrid sampaikan di lagu ini, mengenai perjuangannya di industri musik dan entertainment yang menuntut persona apa yang harus ditampilkan di publik.
Oh, you just want me to be
Sweeter, better, angel, yeah
Business dinners
You just want me to be
Pictures, numbers, figures, yeah
Deeper, smarter
Saat penulis mendengarkan apa yang teman penulis ini ingin sampaikan dan kemudian mencerna terlebih dahulu apa yang sebenarnya dia mau. Penulis mengerti dan mengikutinya lebih luwes. Untuk orang yang baru di kantor, butuh sesuatu insight baru yang tidak bisa ditemukan dalam literatur. Sebuah wejangan yang baik pada awalnya. Tetapi, di kemudian hari semua itu akan kembali pada pilihan masing-masing. Apakah ia akan mengikuti, apakah penulis akan mengikuti. Pilihan penulis ya yang sesuai dengan penulis, tanpa menganggap rendah wejangan teman penulis bahkan tanpa bersikap acuh. Sebagian, penulis memilih cara penulis sendiri.
And I'll just try to be me
 Seakan ditarik oleh arus yang kuat, ya seperti itulah keadaan penulis saat bulan Mei kemarin. Awalnya seperti disuruh untuk beradaptasi secara instan dan kemudian penulis diharuskan menjalani sebagaimana biasanya, kurang masuk akal, karena kerap kali yang instan terlihat tidak natural. Ya seperti yang sudah dibahas sebelumnya di lagu business dinners. Lama kelamaan, puncaknya tentu di bulan ini, dimana penulis benar-benar ditarik untuk menjadi penengah suatu pertikaian. Penulis tentu saja tidak ingin mencampuri urusan mereka dan penulis punya pandangan tersendiri.

Namun arus yang kuat tetap saja arus yang kuat.
Oh, I wish we had a common view
You see my red as blue
Alasan penulis tidak ingin menjadi sang pembawa kabar untuk keduanya dan menjadi penengah, karena ini terlalu dipaksakan, tidak natural, dan membawa egoisme serta formalitas masing-masing agar tidak merasakan rasa bersalah satu sama lain. Pikiran penulis terlalu berbeda dari keduanya. Penulis memilih jalan yang lain, untuk tidak lepas dari keduanya.
I'm the same, but I'm bolder
You'll get home, but I'm on my way out now
Not the same destinations
Know I will stay when you get off the train
Ya sebenarnya lagu dynamite ini tentang Sigrid sebagai publik figur yang sudah merasa sulit untuk memiliki privasi. Ketika dia sudah memberikan waktunya untuk bermusik, ia ternyata lupa ada beberapa hal lain yang hilang dan tidak sesuai dengan yang ia tekuni sekarang. Penulis lebih mengintepretasikan beberapa liriknya pada pertemanan, dimana penulis juga merasa bisa saja masuk ke dalam pertemanan itu, tapi bukan saatnya. Karena saat ini, semua terasa tidak baik. Penulis mencoba untuk fokus pada pekerjaan penulis terlebih dahulu.

Keputusan penulis bukan mencari aman, karena justru hal ini yang membuat penulis berada di titik yang terdalam dan bisa meledak kapanpun. Alasannya bisa karena perasaan bersalah, terkekang, dipandang salah, diremehkan, dan jauh dari pertemanan.
You're as safe as a mountain
But know that I am dynamite
Okay.. next june~ e~ 
Juni tahun kemarin seharusnya menjadi bulan yang lebih indah daripada bulan-bulan lainnya. Bulan yang selalu penulis anggap spesial di setiap tahunnya. Tapi~ faktanya beda, bung~
Di bulan ini, teman-teman penulis mulai memilih jalannya masing-masing. Sedihnya, pilihan mereka bukanlah hal yang baik untuk penulis. Mereka harus pergi ke tempat lain yang lebih nyaman mungkin.
Saat itu penulis ingat, penulis seperti merasa ditinggalkan dan dibiarkan sendiri.
Di saat itu pernah juga kok sampe ga pingin pulang ke kosan. Karena kalau pulang ke kosan bakal terus menerus ingat dan akhirnya meneteskan air mata. Memang benar yang ditemani dengan sepi lebih membuat diri ini rapuh dan sensitif #eh. Kayak lirik ini..
It hasn't hit me yet (Ooh)
And I know if I go home I'm gonna get upset, yeah
Tapi dari situ penulis banyak belajar untuk tidak berlarut-larut dan secepat mungkin mencari jalan keluar, yang menurut penulis lebih bahagia, tenang, dan rasa aman.
Wallowing in it would be such a waste
That isn't gonna fix it anyway, no whoa
Meskipun, di kenyataan rasa sedih kerap datang lagi. Tapi setidaknya sudah cepat kering daripada biasanya.
Hope you don't blame me for what I'm saying
My heart is aching, do you feel it too?
I hope you understand that I'm dealing
It's my way of healing, but here's the truth
Don't feel like crying versi Sigrid merupakan lagu tentang pilihan untuk menghindari jebakan yang biasa terjadi setelah berakhirnya sebuah hubungan. Bisa mengenai hubungan romansa atau hubungan pertemanan. Menurut penulis, lagu ini ingin rasanya dilupakan dan seolah-olah kita baik-baik saja. Ya begitulah, mengingat hal-hal yang buruk itu lebih baik tidak usah, cukup diambil hikmahnya saja.

Tapi sebenarnya, keseluruhan bulan Juni tidak berakhir sampai disitu. Sejujurnya, ada seseorang yang membuat bulan Juni sangat kelam berakhir menjadi luar biasa bersinar.
#Wah, the power apa nih penulis?
Apa yaa..

The power of D o a.

Ada seseorang yang mendoakan penulis tepat di hari lahir penulis.
Mengirimkan ucapan dan doa.
Penulis masih ingat, ada 3 paragraf.
Lebih dari cukup
Cukup membuat hari-hari berikutnya lebih indah

#Ihiw, jadi ingin mendoakan dalam diam juga ya penulis?
((seketika alunan lagu sigrid muncul))

Let's be real, I'm just saying
If you feel it, don't cage it
Ooh, I wanna be basic'
Cause you make me so complicated
Can I be basic with you?~
HALAH

APAAN

SSTTTT!😏

Udah ya,
Sambung di part 2

Nanti ada yang spesial juga di part 2.
👅BYE

Komentar

  1. Gimana penulis, sehat? Semoga 2020 lebih "terang benderang" lagi bagi kamu ya. Ditunggu part 2 nya. Tetaplah mendoakan dalam diam entah untuk siapapun itu yang berharga bagi kamu, terlebih mereka-mereka yang sedang jauh, karena yang tak terlihat oleh mata bisa jadi sedang mengirim doa-doa tertulusnya untuk kamu. Cheers dan semangat terus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju iniii sama kakaknya. Terharu beut qons baca inii

      Hapus

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka