Langsung ke konten utama

Gift For A Friend - Scrapbook #1

Hai hai :)
Penulis kembali lagi... Penulis habis ngalamin sesuatu yang tidak mengenakkan.. Tapi udah gapapa.. Sekarang waktunya share-share lagi..
Penulis pingin share kreasi penulis lagi.. Ini buat sahabat penulis yang udah ultah sebulan yang lalu *kayaknya udah tau deh sapa -_-*

Yaitu lah, penulis ini kebangetannya sampek-ampek udah dua kali gini :D
Hm, btw.. anaknya baru desember ke Indonya.. yaaa, kalo jadi, kalo ndak ya pasrah..

Nah, nunggu sampek desember kan gak enak *kayak LDR aja :D* penulis juga nanti keburu lupa :D. Jadinya penulis mau nge-share dulu apa aja yang di lakukan penulis selama ngebuat ini.




Bahan dan alat men!!
 ada kain, amplikasi, benang yang diperlukan ;)
 Ada pita macem-macem ;)
 Ada glitter
 Ada kertas kado :D
 Yang ini paling penting: KARTON!!!


Nah, ini kondisi waktu penulis bikin kreasinya ;)
 Ini seperti biasa dari sudut yang sama, dan berantakannya lumayannn :D
 Ini kasur didepan tivi ikut ke embat :D
Ya gini nih berantakannya :D

Ada lagi di meja deket komputer sempet berantakan. wkwk

Ya itu dia, penulis ngabisin 3 ruangan buat kreasi ini :DD lebih parah dari yang kemaren, padahal sempet mau sembuh :D

#Emang penulis ngapain aja kok sampek kayak gitu???
Mau tau penulis ngapain ajja???

#Emang kreasinya itu gimana se?
Mau tauuuu??

#Emang segitu susahnya ya??
Sok tau :p

#PENULISSS CEPEETAAAANN!!!
Gak sabar ya...

Ya udah deh, penulis kasihh nih... eitsss..
Tunggu bulan depan aja :DD
#KABOOOOOOOOOORRRRR!!!

Komentar

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka