Langsung ke konten utama

(Sudah) Kembali pt. 4

Hai guys,

Oke ini singkat,

Penulis sudah kembali.
Yeay
*oke mungkin cuma penulis yang seneng disini dan kalian gak peduli, kan?
*oke, sudah biasa
(kemudian sedih..
...
dan nangis)..

...

THE END.


Eitttts, baca lagi dong! hahaha

Oke, setelah ngebolang yang cukup lamaaaaa dan panjangggg sekitar setengah tahun dengan canda gurau dan tangis peluh yang bikin dilemma.

#Kata-katanya terlalu berat penulis. Gak ngerti
Oke maaf

Jadi, penulis memutuskan untuk kembali. Yap! Hooray!

Meski gak ada yang baca dan gak ada yang peduli, tapi penulis akan kembali ke blog ini. Penulis ngerasa gak ada hal yang paling keren dari menulis. Really! Sebesar apapun langkahmu dan sejauh apapun langkahmu tapi kalo kamu gak nulis itu sama aja bohong. Bener deh! Menulis adalah kepuasan diri terbesar dalam hidup ini. Beneran!

Selama ini, setengah tahun ini jujur penulis ngebolang dengan tujuan untuk mendapatkan ilmu. Penulis tamak ilmu bangett ngett ngett setengah tahun ini. Then, yes! I got it all what I want. Tapi tanpa menulis, semua itu bisa lupa, semua bisa hilang. Of course, I won't let those things gone. So, I'll write all those things and every single things. Semua banyak cerita dan berharga. Beberapa orang mungkin mengalaminya, tapi feedback-nya belum tentu sama, kan? So, I'll try to write it with all the truth. Hopefully it stays longer. :)

.. but,

masalahnya..

Banyak hal yang telah berubah dalam diri penulis, memang ada yang baik, tapi yang satu ini bener-bener payah! Penulis bener-bener malu kalo cerita ini sama kalian, malu sama penulis yang dulu, yang baru SMA. Karena menurut penulis, the best phase that I've ever had was in High School. Kok bisa? Yap! Penulis adalah orang yang bener-bener keren menurut penulis sendiri, sih waktu itu.

#Kenapa, sih? Emang dulu penulis kayak gimana?
Oke, dulu penulis adalah seorang "Just DO It" person. Penulis gak ngerti lagi disaat temen-temen pada bilang dan nanya kenapa penulis punya waktu buat crafting.. disitu penulis selalu bingung kenapa. Penulis selalu punya sesuatu yang gak dimiliki oleh orang lain (oke, maaf ini sedikit sombong) tapi maksud penulis, di saat kebanyakan tugas murid SMA itu belajar, main, les, ekskul, dan pacaran (?). Penulis malah memilih untuk melakukan sesuatu yang aneh, bikin-bikin gak jelas, terus nulis blog, punya diary juga, dan bahkan di saat besok ada ujian, penulis bisa bikin-bikin plus nulis blog dan plus plus belajar!

Oke, penulis memang bukan anak les-lesan, tapi penulis yakin penulis di level yang tinggi dalam hal motivasi. Ada aja yang bikin penulis termotivasi dulu dan nyari-nyari inspirasi kayak nemu-nemu sendiri zenius terus les sendiri. Baca dan nulis cerita sering, terus baca buku pelajaran juga sering. Gambar sering. Crafting juga. Terus puasa nabi Daud gak putus. Gimana bisa kan ya? Yah intinya penulis gak mau membanggakan diri sendiri, toh buat apa. Itu diri penulis yang dulu.

Nah, yang sekarang nih penulis bener-bener agak kecewa. Beberapa hal, atau banyak hal lebih tepatnya hilang dari diri penulis. Penulis beneran agak malu sama diri penulis yang dulu. Dimana sekarang penulis cuman bisanya mager, mager, dan mager. Walau gak selalu mager seperti arti mager itu sendiri tapi penulis cuman bisa lihat diri penulis sebagai orang yang mager alias orang yang gak berkarya. Memang ini tandanya penulis rindu sama habit keren penulis yang dulu itu, tapi bukan itu intinya.

Intinya memang penulis saat ini dilanda dengan kemalasan dan sifat suka mengundur-undur. Rendah komitmen dan sering mengentengkan waktu. Itu! dengan alasan kalo decision penulis dalam membuat keputusan kurang "mateng" dan yang lebih parah adalah karena penulis takut "gagal". Those are! dan kalo itu gak ada hubungannya sama mimpi penulis apalagi. Cut cut cut! Migration tasks as always.

Penulis selalu menunggu besok dan besok, tidur dulu, besok aja. Masih ada waktu nanti. Sekitar jam 8 deh mau mulai. Jam 8 udah siap mulai malah ke distract sesuatu. Nunggu sampai jam 9. Duh, ngantuk. Tidur dulu. Gitu! Selalu gitu, penulis pingin marah sama diri sendiri tapi susah buat ngerubah! (walau penulis tau itu.. itu semua salah!) Penulis capek sama diri penulis sendiri, terlalu sering capek.

So, I'll try back to my old me. It's struggling, but I have to. Karena kalo nggak, penulis beneran jadi orang yang tanpa arah, atau a useless person. Meskipun penulis kadang sudah melampaui goals tahun ini tapi buat apa itu semua kalo penulis gak tau inti tujuannya apa, tujuan kedepannya apa. Terlebih kalo penulis nanti lupa tujuan atau ditambah ada sesuatu yang gak balance. Wah, gagal total itu! So, I decided to.. make a bullet journal. That was a trending thing right now. Jadi, entah kok bisa penulis nemu sebuah video di youtube tentang bullet journaling. It was like mixing scrapbook and diary in the same place. So, I think it was so interesting and might be a good solution to my problem right now. Yeah, I hope so..

So, I was starting to draw my face in the first page and put my name there, then I came up to make a cover for my bullet journal, because I used a drawing book that they have a cute cover. So, I decided to cover it up in a bit classic theme with a imitation black leather and. Yap! Now I go to the Index pages and future log hahaha. I hope it becomes the best solution to those freaking problem.

Yap! Let's begin again! Just do it person :)

Thank you udah baca curcol an gak jelas ini. Oke, tunggu postingan selanjutnya. Ayo menulis dan berkreasi!

Bye.

Komentar

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Tentang meeting proposal seseorang yang ‘Meh’

Hello , Udah lama gak nulis-nulis di blog. Hari ini penulis dituntut untuk reborn  yang mirip udang rebon kayaknya. Jadi setidaknya mari menorehkan beberapa goresan keyboard pada blog yang lama usang ini. Penulis akan memulai dari judulnya yaitu tentang meeting proposal seseorang yang ‘Meh’. Meeting proposal dengan topik perubahan status … hidup dan mati ( self-claimed penulis). Kalau penulis udah tulis di Matriks Eisenhower ( Priority Matri x) pasti akan ada di pojok kiri dengan simbol menyalahh 🔥🔥🔥 highly urgent and highly important . Penulis bener-bener investasi dalam hal ini, long-term . Ini juga highly sensitive . Pokoknya apapun dikasih embel-embel highly. Sebenarnya yang perlu penulis sadari adalah bagaimana orang lain memiliki prioritasnya sendiri dan bagaimana hal ini menurut orang tersebut tidak benar-benar seperti bumi sedang kiamat (ya penulis juga ga melihat sampai sana, tapi coba bayangkan seperti itu). Mungkin seseorang itu akan menempatkan pada kuadran terjadwal