Langsung ke konten utama

Mimpi Aneh yang Membawa Penulis menjadi Lebih Aneh

Hi,
temu kangen aja gaes
penulis lagi kangen ketidakjelasan dan keanehan
kalian pasti kangen penulis kan
jadinya temu dan kangen disini, deh!
#apaan si penulis

Singkat saja, tadi malam penulis bermimpi aneh. Aneh, kotor, dan jijik, sesuatu seperti kotoran. HAHAHA

Oke sampai sini, gapapa kalau ga usah baca.

Saking anehnya, penulis terbangun dari mimpi penulis dengan dibangunkan oleh mama penulis. Beliau bilang kalau file di laptopnya tiba-tiba hilang. Belum tau penyebabnya hingga saat ini. Tapi waktu kejadian, penulis dan adik penulis bergantian berusaha untuk membenahi apa yang salah di laptop mama penulis. Proses demi proses penulis lalui dan saking bosannya, penulis memilih untuk browsing makna dari mimpi penulis.

Tak disangka,
Maknanya ternyata ada

Penulis hanya iseng dan mengisi kebosanan, kalau percaya tidak.

Karena, tidak ada yang pasti, maknanya pun rancu. Makna yang pertama berbicara tentang mimpi penulis yang akan penulis buang begitu saja. Atau kedua, maknanya tentang suatu masalah yang sangat penting dan harusnya diselesaikan.

Tanpa disadari hari ini juga sama anehnya dengan mimpi penulis,
Dari permasalahan file-file hilang di laptop yang membuat pikiran penulis tiba-tiba penuh di pagi hari.
Sampai malam ini, penulis tiba-tiba dihubungi dosen penulis di tengah apa yang penulis lakukan sekarang, a.k.a sedang berada di jalur lain. Kalau dianalogikan dengan telepon, penulis pasti belum bisa mengangkat atau menerima telepon. Tentu penulis tiba-tiba berpikir, nggak, gak boleh jadi sia-sia.
#apa yang gak boleh jadi sia-sia?
cerita fiksㅡ
#bukan plano?
ehㅡ ituㅡ pasti


#jadi makna mimpi yang mana?
Semua sama saja
Arghhh waktu sedang tidak bersahabat saat ini!
Bye, ketidakjelasan ini, mari doakan penulis dengan sesuatu yang boombastis ya ahahahah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka