Langsung ke konten utama

Minggu Sore di Suasana yang Baru - part 2



Lanjut yaaa, sebenernya ini gak ada hubungannya sama part 1 tapi penulis buatnya borongan, jadiiiii entahlah.

Di minggu sore ini, *menghela nafas* kenapa akhir pekan itu selalu sangkut pautkan dengan pulang kampungggggg!!!!!
Skippppp
Penulis sebenarnya lagi sakit, ini pertama kalinya penulis sakit, sendirian, di kota orang. Penulis juga jomblo gitu jadinya gak ada yang merhatiin, hiks.

#Kode-kode gak jelas. Buang aja penulis ke laut

Tapi rupanya bekal yang manjur itu selalu berasal dari rumah, padahal sih di apotek terdekat ada hahaha. Tapi sungguh kuakui Ayah memang seorang yang hebat *obat lo ya, bukan jamu*

Gimana cobak perasaannya, baringannnn terus dikamar, ingus-ingus bertebarannn, gak tau mau ngelakuin apa, tiba-tiba. Bukan. Pasti kan. Kangen rumah.
Sebenernya kalo penulis sih gak terlalu hahaha

#ngelesssss

Oiya kita back ke sebelum pindah ke kosan, penulis sempet lihat film, anime movie dari Ghibli. Judulnya Whisper of The Heart. Ceritanya panjang, tapi super duper recommended movie buat kalian. Cerita menginspirasi penulis, sunggguhhhh menginspirasi. Dan sesuai dengan judulnya, itu emang nusuk ke hati. Jadi ya totally, penulis itu nangis sesek. Dari jaman mana coba penulis bisa nangis sesek pas lihat film, gak ada. Dan kali ini beneran. Apalagi pas yang cewek nyanyi :

Country road
Kono michi Fusursato e Tsuzuitemo
Boku wa Yukanai sa Yukanai
Country road

Translatenya:

Country road
Even though this road continues to my hometown
I just can’t go, I can’t go
Country road


Pasti ngira di film itu dia gak bisa pulang gitu, tapi nggak, dia nyanyi disuruh cowoknya, karena cowoknya mau pergi jauh buat mencari cita-citanya, dan saat itu, ceweknya malah gak tau mau melanjutnya kemana, keperguruan tinggi mana, gak tau mau milih jurusan apa, dia bahkan tidak terbayang sedikitpun cita-citanya apa, dari situ, dia terinspirasi mulai mencari, dan pencariannya bener-bener nyentuh ke hati. Bener-bener, kayak ya sekarang penulis ini juga mencari, penulis mencari, sendiri. Mencari jalan penulis kedepannya gimana. Dan dari situ juga, penulis lihat kalo semua orang selalu menginspirasi. Ghibli lagi-lagi membuat penulis merinding dari pertama kali nonton film itu sampek terakhir. Dan lagu itu selalu terngianggggg~



Lagu itu yang membuat penulis selalu ingat rumah betapapun kangennya, kita pasti bertemu lagi, mungkin tidak sekarang, tapi kita pasti bertemu. Dan jadi semangat penulis buat cepat sukses, kembali ke rumah, untuk mimpi-mimpi yang pernah terkubur dan untuk harapan-harapan yang masih dalam benih


Akhirnya, penulis *dengan suara yang masih seng-seng kena badai flu* membuat coveran Bahasa Indonesia, tapi sori cuman reffnya doang, he he he


#Gapapa penulis, dari pada semuanya dengan suara penulis yang seng-seng gitu, jadi kita yang sakit

*iya iya -_-

Tapi ya, sebelum mendengarkan, diharapkan volume laptop atau hapenya dikecilin. beneran serius. kalo gak berani, mending gak usah disetel.

Komentar

  1. Jangan berhenti untuk mencari mimpi, jadilah apa yang kamu mau.
    Menginspirasi sekali, cepat sembuh ya penulis :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka