Halo..
Duh, penulis ketiduran tadi malem :( Harusnya ceritanya siap publish ...
*tittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt*
.
.
.
.
Penulis terlelap.
Rasanya itu yang penulis rasakan tempo hari, 3 bulan lalu. Hari kedua setelah mendarat di sebuah daratan barat dari Indonesia. Meski bermil-mil jauhnya namun rasanya masih terasa dekat. Orang-orangnya, tentu saja. Sekumpulan sosok manusia yang selalu menemani penulis saat sedang di negeri orang. Tanpa ikatan darah sekalipun, kita layaknya saudara, bahkan ada satu orang yang penulis anggap seperti ibu penulis sendiri. Halo bu, apa kabar?
Kita mulai dari seseorang yang pertama kali saya temui di Kota Amsterdam, seseorang yang tiba-tiba menepuk pundak saya dari belakang. Entah datangnya dari mana, namun typical Asian "always take a photo in every spot" - Itu yang salah satu teman saya katakan sebagaimana dia adalah Asian. Ini beda orang ya. Beliau yang menepuk pundak saya memang berkata minta tolong untuk difotokan, namun beliau dengan senang hati mau menfoto saya terlebih dahulu.
Well, she is Rhodora, seorang wanita paruh baya dari Philippines yang berkeliling Eropa seorang diri. Beliau memang asli Philippines tetapi bekerja di Doha, Qatar. Kalau tidak salah, umurnya sekitar 50 tahun membuat saya sedikit syok kalau beliau keliling sendirian, dimana kalau kultur kita bilang, usia mempengaruhi mobilisasi. Beliau yang tanpa ragu-ragu menyapa saya, dimana saya adalah orang yang berjilbab, dan saya sedang di Eropa, dan saya memang baru pertama kali ke Eropa membuat satu first impression yang menyenangkan berada disana. Terlebih lagi, kami terjebak bersama seharian, yang membuat kami dengan suka cita berkeliling kota hingga sore. Perkenalan, bercerita tentang keluarga, bertukar nomor hape, email, dan yang pasti saling meminta bantuan buat difotoin, wkwk
Katanya beliau berjanji mau main ke Surabaya, ditunggu deh, hehehe.
P.S: fotonya beliau gak ada :(
P.S.S: dan ternyata nama Rhodora banyak banget di filipina (lihat di facebook) :(
Pokoknya cantik, putih, hidung mancung, dan gak kelihatan banget kalo udah 50an keatas
Tunggu Besok! Yuhuuu
Duh, penulis ketiduran tadi malem :( Harusnya ceritanya siap publish ...
Rasanya hari ini penulis telah berada disebuah kasur empuk dengan balutan selimut yang lembut. Melilit kegirangan, tak percaya, dan rasanya dada ini terasa sesak. Strange, tapi sangat nyaman. Strange, tapi penulis sangat suka. Yaps. Hari itu, 29 Juni 2016, di ruangan minimalis dan dominasi putih, penulis menengok kearah jendela. Tersenyum sesaat, merasakan udara baru yang mengalir dalam jiwa penulis. Nyaman, seakan terbuai dengan ketenangan.
*tittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt*
.
.
.
.
Penulis terlelap.
Rasanya itu yang penulis rasakan tempo hari, 3 bulan lalu. Hari kedua setelah mendarat di sebuah daratan barat dari Indonesia. Meski bermil-mil jauhnya namun rasanya masih terasa dekat. Orang-orangnya, tentu saja. Sekumpulan sosok manusia yang selalu menemani penulis saat sedang di negeri orang. Tanpa ikatan darah sekalipun, kita layaknya saudara, bahkan ada satu orang yang penulis anggap seperti ibu penulis sendiri. Halo bu, apa kabar?
(1)
Kita mulai dari seseorang yang pertama kali saya temui di Kota Amsterdam, seseorang yang tiba-tiba menepuk pundak saya dari belakang. Entah datangnya dari mana, namun typical Asian "always take a photo in every spot" - Itu yang salah satu teman saya katakan sebagaimana dia adalah Asian. Ini beda orang ya. Beliau yang menepuk pundak saya memang berkata minta tolong untuk difotokan, namun beliau dengan senang hati mau menfoto saya terlebih dahulu.
Well, she is Rhodora, seorang wanita paruh baya dari Philippines yang berkeliling Eropa seorang diri. Beliau memang asli Philippines tetapi bekerja di Doha, Qatar. Kalau tidak salah, umurnya sekitar 50 tahun membuat saya sedikit syok kalau beliau keliling sendirian, dimana kalau kultur kita bilang, usia mempengaruhi mobilisasi. Beliau yang tanpa ragu-ragu menyapa saya, dimana saya adalah orang yang berjilbab, dan saya sedang di Eropa, dan saya memang baru pertama kali ke Eropa membuat satu first impression yang menyenangkan berada disana. Terlebih lagi, kami terjebak bersama seharian, yang membuat kami dengan suka cita berkeliling kota hingga sore. Perkenalan, bercerita tentang keluarga, bertukar nomor hape, email, dan yang pasti saling meminta bantuan buat difotoin, wkwk
Katanya beliau berjanji mau main ke Surabaya, ditunggu deh, hehehe.
P.S: fotonya beliau gak ada :(
P.S.S: dan ternyata nama Rhodora banyak banget di filipina (lihat di facebook) :(
Pokoknya cantik, putih, hidung mancung, dan gak kelihatan banget kalo udah 50an keatas
[THIS POST CAN BE EDITED]
Tunggu Besok! Yuhuuu
Komentar
Posting Komentar
Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)