Langsung ke konten utama

[Part 0] MLJ - Introducing Dia and Dia (Mengenal Dia dan Dia 1/…)

Halo..
Duh, penulis ketiduran tadi malem :( Harusnya ceritanya siap publish ...



Rasanya hari ini penulis telah berada disebuah kasur empuk dengan balutan selimut yang lembut. Melilit kegirangan, tak percaya, dan rasanya dada ini terasa sesak. Strange, tapi sangat nyaman. Strange, tapi penulis sangat suka. Yaps. Hari itu, 29 Juni 2016, di ruangan minimalis dan dominasi putih, penulis menengok kearah jendela. Tersenyum sesaat, merasakan udara baru yang mengalir dalam jiwa penulis. Nyaman, seakan terbuai dengan ketenangan.



*tittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt*
.
.
.
.
Penulis terlelap.


Rasanya itu yang penulis rasakan tempo hari, 3 bulan lalu. Hari kedua setelah mendarat di sebuah daratan barat dari Indonesia. Meski bermil-mil jauhnya namun rasanya masih terasa dekat. Orang-orangnya, tentu saja. Sekumpulan sosok manusia yang selalu menemani penulis saat sedang di negeri orang. Tanpa ikatan darah sekalipun, kita layaknya saudara, bahkan ada satu orang yang penulis anggap seperti ibu penulis sendiri. Halo bu, apa kabar?




(1)


Kita mulai dari seseorang yang pertama kali saya temui di Kota Amsterdam, seseorang yang tiba-tiba menepuk pundak saya dari belakang. Entah datangnya dari mana, namun typical Asian "always take a photo in every spot" - Itu yang salah satu teman saya katakan sebagaimana dia adalah Asian. Ini beda orang ya. Beliau yang menepuk pundak saya memang berkata minta tolong untuk difotokan, namun beliau dengan senang hati mau menfoto saya terlebih dahulu.


Well, she is Rhodora, seorang wanita paruh baya dari Philippines yang berkeliling Eropa seorang diri. Beliau memang asli Philippines tetapi bekerja di Doha, Qatar. Kalau tidak salah, umurnya sekitar 50 tahun membuat saya sedikit syok kalau beliau keliling sendirian, dimana kalau kultur kita bilang, usia mempengaruhi mobilisasi. Beliau yang tanpa ragu-ragu menyapa saya, dimana saya adalah orang yang berjilbab, dan saya sedang di Eropa, dan saya memang baru pertama kali ke Eropa membuat satu first impression yang menyenangkan berada disana. Terlebih lagi, kami terjebak bersama seharian, yang membuat kami dengan suka cita berkeliling kota hingga sore. Perkenalan, bercerita tentang keluarga, bertukar nomor hape, email, dan yang pasti saling meminta bantuan buat difotoin, wkwk


Katanya beliau berjanji mau main ke Surabaya, ditunggu deh, hehehe.


P.S: fotonya beliau gak ada :(

P.S.S: dan ternyata nama Rhodora banyak banget di filipina (lihat di facebook) :(

Pokoknya cantik, putih, hidung mancung, dan gak kelihatan banget kalo udah 50an keatas



[THIS POST CAN BE EDITED]


Tunggu Besok! Yuhuuu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Tentang meeting proposal seseorang yang ‘Meh’

Hello , Udah lama gak nulis-nulis di blog. Hari ini penulis dituntut untuk reborn  yang mirip udang rebon kayaknya. Jadi setidaknya mari menorehkan beberapa goresan keyboard pada blog yang lama usang ini. Penulis akan memulai dari judulnya yaitu tentang meeting proposal seseorang yang ‘Meh’. Meeting proposal dengan topik perubahan status … hidup dan mati ( self-claimed penulis). Kalau penulis udah tulis di Matriks Eisenhower ( Priority Matri x) pasti akan ada di pojok kiri dengan simbol menyalahh 🔥🔥🔥 highly urgent and highly important . Penulis bener-bener investasi dalam hal ini, long-term . Ini juga highly sensitive . Pokoknya apapun dikasih embel-embel highly. Sebenarnya yang perlu penulis sadari adalah bagaimana orang lain memiliki prioritasnya sendiri dan bagaimana hal ini menurut orang tersebut tidak benar-benar seperti bumi sedang kiamat (ya penulis juga ga melihat sampai sana, tapi coba bayangkan seperti itu). Mungkin seseorang itu akan menempatkan pada kuadran terjadwal