Langsung ke konten utama

Teori ngelantur part 1

Hi Moonwalkers...

Selamat bagi kalian yang telah menemukan tempat untuk berlabuh hingga masa tua. Maaf belum bisa ikut menyemarakkan tapi izinkan penulis dan teman-teman yang lain mendoakan dalam hati.

Ini sudah hari ketiga penulis tidak enak badan. Meski demam dan batuk sudah baikan, rupanya flu nya tak kunjung reda. Setelah hibernasi dalam istirahat yang cukup panjang juga, sekitar 2 hari full, akhirnya pikiran-pikiran yang harusnya bisa dituangkan saat itu baru bisa dituangkan saat ini. Tidak apa, teori ini akan selalu hangat kapanpun dibayangan penulis.

Sebelum membaca ini, penulis ga mencoba untuk mengkotak-kotakkan pikiran kalian seperti ini. Jujur, ini adalah pikiran ngelantur penulis dan buat bercandaan tentang teori yang ga bisa dibuktikan dengan apa-apa.

Semua orang mempunyai hak buat berteori, selama dia tidak merugikan orang lain dengan teorinya. Teori ini sebenarnya untuk penulis sendiri dan penulis simpan untuk orang-orang terdekat. Teori ini juga ga merugikan sama sekali kok, ga membuat pening karena ya ini emang teori ngelantur. (sorry ini postingan tanpa riset ilmiah sama sekali gaes)

Teori-teori ini tentang sugesti yang kerap berputar-putar dipikiran penulis. Bisa berbentuk frasa atau hanya kalimat-kalimat yang tidak jelas layaknya antidot sebuah racun yang menggerogoti pikiran penulis.

Tujuan penulis bikin postingan tentang ini ya.. ga ada sebenernya. Hanya buat seru-seruan dan siapa sih yang ga suka ilmu cocoklogi yang absurd, aneh, menggelitik, dan awkward.

I love being awkward

Ini adalah teori chemistry 40 hari bersama.

#Bersama siapa?
Ya aku bersama kamu.

#Apasih?!
Bener.

Sebuah kalimat sugesti yang ajaib dan ternyata memang terjadi. Sebuah chemistry antar sahabat atau teman dekat yang membuat diri sendiri berfikir.. "loh kok bisa?"

Chemistry 40 hari bersama itu ditandai dengan..
40 hari kita selalu bersama di kala suka, duka, dan dimanapun kita berada. awalnya kita bertemu 40 hari tanpa henti, kita selalu bertatap muka dan bertemu langsung. Ngobrol dengan nyaman, tau rahasia dan hal spesial yang sulit membuat orang lain mengerti. Percaya juga. 

Pokoknya, chemistry 40 hari bersama itu muncul kalo udah ga ada keraguan dan chemistry-nya udah on the top. Susah sih dijelasin secara istilah, tapi intinya gitu.

Teori chemistry 40 hari bersama merupakan teori dimana sifatmu dan dia melebur menjadi satu. Sudah tersugesti pada diri sendiri, saat dua orang selalu bersama kemana pun di dalam 40 hari, maka sifat mereka akan sama dan jokes akan sama juga. Memungkinkan juga kita bisa telepati, langsung maupun lewat perantara seperti smartphone (lagi chatting gitu maksudnya)

Aneh kan?
#Kok bisa?
Ya memang seperti itu.

Terbawa kebiasaan dan suasana yang seperti biasa membuat satu sama lain sudah paham. Kalau begini akan seperti ini dan kalau begitu akan seperti itu. Tapi masih seringkali lawan bicaranya menganga heran, "loh kok bisa?"

Rentetan chemistry 40 hari bersama itu bukan berhenti pada sifat yang sama. Namun akan bertambah menjadi kejadian yang akan berulang. Entah kenapa bisa, kejadian juga bakal berulang setelah yang satu udah merasakannya maka akan dirasakan oleh yang lainnya.

Hm, bingung ya?
Kayak ketika A akan pergi jauh dan bertemu kakak kelas yang kemudian menjadi pacarnya. Secara tidak langsung si B juga akan pergi jauh dan bertemu kakak kelas yang kemudian menjadi pacarnya. Meskipun, si A dan si B ini beda orang, destinasi kepergiannya juga beda, dan kakak kelas yang beda juga dari segi jenis kelamin maupun bentuk wajahnya.

Meski ga sama persis dan dengan waktu yang berbeda, tetapi secara keseluruhan, timeline yang dibentuk sama. Secara garis besar juga sama. Seolah yang satu diberi pelajaran sekaligus sebagai pembelajaran yang lainnya.

#Emang penulis punya teman 40-hari-bersama?
Punya.

Terhitung ada 3 orang yang chemistry-nya udah satu level 40 hari bersama
#Serius? Gimana tuh nasibnya?
Enak aja!
Mereka baik dan menjalani hidupnya masing-masing...
Lagi pula nasib kan cuman yang di-Atas yang tau, hehe

HAHAHAHAHA
Gimana?
Aneh ya..

Gapapa yang penting seru!


#Kenapa 40 hari penulis?
Ssst! 


Ada yang bisa jawab?

Oke, sekian dulu

Komentar

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka