Langsung ke konten utama

INVESTASI OH INVESTASI

Hei,

Selamat weekend gengs 

Selamat Hari Kartini juga gengs,


Disini penulis sedikit curcol lagi, tapi diselingin dengan sesuatu yang ga perlu serius-serius, hehe. Belum ada yang seriusin kok soalnya.
.
.
Jadi ceritanya, penulis lagi investasi.

#Seriusan?
Iya seriusan
 #Investasi apaan?
Investasi, hmm, ...

Jadi sedikit cerita dulu. Sebenernya ini dimulai dari empat tahun belakang semenjak penulis jauh dari orang tua dan memutuskan ngekos di dekat kampus. Anak kos tuh rata-rata sering belanja bulanan kan, dari barang-barang yang sering diperlukan sampai barang-barang yang minim diperlukan. Begitu juga dengan penulis, penulis juga... belanja.

Yang membedakan adalah temen-temen penulis yang kadang-kadang heran. Katanya, ga kepikiran sampai harus beli 'barang-barang' itu. Bukan karena barang-barang yang disebut teman penulis ini ga penting dan seharusnya ga dibeli. Menurut penulis salah besar, barang-barang ini wajib dibeli. Tapi menurut mereka, barang-barang kayak gitu 'itu' sebaiknya dibeli kalau sudah berumah tangga. 😱

Ya penulis juga ga bisa setuju dan ga setuju. Jadinya,
#Penulis bilang kalau itu investasi?
YES!
BETUL!
INVESTASI!

#Jadi sebenernya penulis beli apa 'saja' sih?
Hmm,

#Come on,
Banyak!



Dimulai dari tahun 2014, penulis beli water heater sama rice cooker. Biasa, kebutuhan anak kos toh.
#Biasa sih itu,
Yes! Masih biasa.
Terus orang tua penulis ini kasihan sama penulis karena ga bisa nonton tv di kos. Takut kudet kali ya 😅, jadi dibelikan tv kecil gitu.
#Hadiah buat penulis kan
Iya, alhamdulillah

Dulu, masih jamannya penulis tinggal di kos yang lama. Semakin kita punya banyak alat elektronik yang harus nyolok ke listrik, biaya kosnya ditambah jadi 50.000. Jadi penulis kadang diem-diem nyetel TV nya, rebus air, atau masak nasi pakai rice cooker. Ya, penulis bayar 50k itu, tapi gak tiap bulan. Khusus bulan yang pake alat elektronik tambahan itu. Kalau pakai cuma sehari sebulan, kadang penulis ga bayar, hehe (sstt)


Setahun kemudian,
Penulis memutuskan pindah. Di tahun kedua perkuliahan dan di kos yang baru, ga ada ceritanya nambah duit kalau nambah alat elektronik (alhamdulillah). Eh, ada kok yang nambah uang kos karena dia bawa dispenser. Jadi, pengecualiannya hanya buat dispenser. Nah, mungkin ini jadi kesempatan juga... buat penulit untuk beli yang... #Banyak? Bermanfaat lah! 😏

Waktu itu kebetulan kipas angin penulis rusak, jadi penulis nabung sekalian buat beli kipas angin baru yang desainnya lucu di Ace hardware. Disitulah penulis benar-benar melontarkan kata-kata investasi pertama kali. 'Sekalian investasi', soalnya kipasnya elegan gitu (ga nyambung).

Terus, mungkin setengah tahun kemudian, penulis berinisiatif hidup sehat dengan minum jus setiap hari. Karena desakan keinginan pribadi tersebut, jadinya penulis nabung untuk beli blender di Ace Hardware juga. Lagi-lagi penulis harus bilang kalau itu sekalian investasi, hehehe.

#Seriusan penulis nge jus setiap hari?
Iya kok...

Kalau sempat beli buah, heheh

Apalagi ya?

Oh iya, ada juga printer di kosan yang dihadiahkan menjelang persiapan seminar dari orang tua penulis. Tapi penulis ga bisa bilang itu sebuah investasi, karena bukan penulis sendiri yang beli dan milih (sama kayak Water Heater, Rice Cooker, dan TV Kecil). Dan ga sepenuhnya bisa dipakai penulis sampai nanti, mungkin aja dipakai Noy atau Iton (adik penulis) kalau sudah besar.


Penulis sempat vakum buat beli alat elektronik, karena penulis tergiur oleh beauty vlogger untuk mencoba skincare yang sedang populer saat itu. Penulis juga cewe sih hahah

Tapi kemudian, di tahun ketiga akhir, penulis baru beli lampu belajar. Sebenarnya ini jadi ga terlalu penting, karena sebagian besar ngerjakan tugas selalu pakai laptop. Tapi bisa lah jadi investasi hahaha.


Sebenarnya, penulis juga ga tau kenapa penulis beli peralatan ini itu ((yang 'katanya' harusnya dibeli saat memang sudah punya rumah sendiri)). Penulis juga mikir kenapa penulis ga beli kayak yang sebagian besar cewe beli. Seperti, baju-baju, rok, makeup, kerudung, atau fashion kekinian (terheran)

Sampai-sampai ada satu hal yang penulis kalau udah mikir itu pasti bawaannya pingin ketawa sama geli sendiri.

Jadi kan, penulis udah lama banget pingin beli rok. Penulis udah mencoba buat nabung untuk beli rok, karena penulis gak punya rok sama sekali. Terus pingin mencoba untuk meninggalkan celana jeans dan beralih ke rok panjang. Dan hari itu pun tiba, ceritanya penulis udah punya duit yang pas. Pas disini dalam artian meskipun udah bisa beli rok panjang, tapi untuk kebutuhan selama sebulan setelahnya masih ada.

Tapi eh, tapi. Penulis ga cepat-cepat menggunakan uang tersebut. Ada pikiran yang terlintas di benak penulis.


Keesokan paginya, penulis ga tau kesambar apaan (eh ga ding). Pikiran penulis langsung bulat gitu setelah bangun tidur, padahal penulis ga mimpi apa-apa. Akhirnya penulis cari di online shop, udah 'klik' sama barangnya, terus bayar. Ga pake lama, cuma sekitar 10 menit mungkin buat pesen. Tiba-tiba, 30 menitan setelah itu udah dapat notif aja kalau barangnya udah dikirim ke kurir.

Entah kenapa penulis udah menghilangkan pikiran akan membeli rok. Dan malah senyum-senyum sendiri ga percaya apa yang penulis lakukan sekitar setengah jam lalu. Ada kebanggaan tersendiri memesan barang tersebut. HAHAHA.

#Apaan tuh? Another barang elektronik?


YAP!

Barang itu datang selasa kemarin dan sampai sekarang tiap pagi penulis pakai. Sampai sekarang juga penulis selalu ketawa geli kalo udah inget-inget kejadian itu. Masalahnya, udah 2 bulanan lebih penulis selalu browsing rok mana yang mau penulis beli dan ngedumel pingin pakai rok panjang (nanti beli ya kalau penulis udah ada duit lagi). EH! TAU-TAU.. udah berpaling cepat banget gara-gara itu. Dan gelinya adalah penulis sama sekali ga nyesel, hahaha.

Mau nebak ga apa?
#apa?


TOASTER! 

A.K.A PEMANGGANG ROTI


#HAAH?!😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱


-end-


NB: Baru aja cerita ini mau di posting, penulis alhamdulillah dapat kejadian yang mengharukan. Ada sahabat penulis yang sering banget kasih bingkisan-bingkisan kecil, lagi-lagi sekarang ini penulis dikasih tas ijo yang dikaitkan di jok sepeda motor. Penulis ga expected apa-apa. Tiba-tiba! Isinya 'Yang barusannnnn ajaa disinggungg loh!'
MAKASIH BANGET NGET SHERLY 😍🙏

Komentar

  1. brb nyariin rok buat author

    BalasHapus
  2. Uhhhh terharu cepat2 ultah qon ntar aku kasih rok 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, 10 juni ya wit wkwkwk😂 sering2 mampir ya wit~

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Tulisan kali ini di sponsori oleh ac* hardwa**

    BalasHapus
  5. Tulisan kali ini di sponsori oleh ac* hardwa**

    BalasHapus
  6. Aku menunggu melihatmu pake roknya qooooon, wkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hei zul~ iya aku cuci dulu wkwk

      Hapus
    2. Btw banyak yang salfok sama rok ternyata

      Hapus
  7. alhamdulillah,,,, :) ingin juga bisa seperti penulis :)
    lanjutkan hal yang positif ... keren :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Buat mbak, mas, kakak, adik, bapak, ibu, bude, tante, paman, pakle', saudara-saudari silahkan suaranya ditulis :)
No Junk loo ya!! Salam damai :)

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka