Langsung ke konten utama

BIS Supeer Supeer Ada Aja!! #1

 Lupa kalo ada 2 postingan yang harusnya dipublikasikan malah kesimpen di draft doang. Dan baru bisa di share sekarang. :D



Halooo!

Penulis mau curhat-curhat lagi, lama gak curhat bareng kalian :DD

3 hari berturut-turut tanggal 6-9 Juni kemaren penulis kan seperti biasa kalo pulang naek bis..

6 Juni 2012
Nah penulis cerita dari hari pertama,, penulis pulang sekolah ke perpustakaan dulu bareng Yuvita yang rencananya penulis mau ngembalikan buku. Penulis kan sekarang gak megang hape, jadi penulis belum ngontak Yuyun sama Farah teman penulis. Dan terpaksa penulis harus pulang sendiri.. Yahh! Penulis juga masih takut kalo naik bis sendirian :D
Ternyata sampek didepan gerbang smasa, masih ada yuyun disitu *Alhamdulillah* Terus mulai ada pembicaraan deh...

Mana farah, yun?
#Itu tadi saya keliatan jalan ke halte
Oh, kamu kok gak bareng?
#Saya mau ke KDS.

Ya gapapalah walaupun yuyun mau ke KDS daripada pulang gak ada temen, sekalian jalan-jalan gitu ceritanya.  Nah udah nyampek di KDS pake kol tercinta yang agak ngadat, baru aja kaki nempel tanah lagi *bukan berarti sebelum2nya gak ya* Penulis langsung tergiur sama Rotinya Rumah Roti, sekaligus reunian sama mbak-mbak yang jual. Lama gak beli :D Tapi penulis nganterin yuyun beli papan ujian dulu. Waktu lewat tempat kertas kado, sempat tergiur sama kertas kadonyaa, bagus-bagus lagi. Udah dapet semuanya, ditambah roti 3 (2 punya penulis, 1 punya yuyun) Capp cuuss ke terminal - Masuk Bis - cerita-cerita soal ujian tadi -_-

*Langsuung waktu penulis turun yaaa

Bisnya udah nyampek jembatan.. Ya kalo udah lewat., biasanya penulis jalan ke pintu belakang, ke tempat kernet yang jagain pintu... Seperti biasa, percakapan pun dimulai...

#Kamu kalo terjun dari sini pasti mati (kernet ngawalin sambil nunjuk ke luar pintu bis -_-)
*diam*

Beberapa menit kemudian..

#Ini pacarnya kamu ya? (nunjuk kecowok pake putih abu-abu juga, megang jaket)
Ndak *liat aja ndak, kenal aja ndak, tau mukanya aja ndak*
#Kamu pacarnya ini ya? (kernetnya bilang ke cowok itu. Maksa lagi -_-) Kalian kan udah ketemu sekarang, kok ndak pacaran aja..
*diam* *emang pacaran itu gitu banget ya?* *-ni kernet! dia kernet apa bukan se?!*
#Masih mau sekolah dulu (bapak-bapak terus nyambung, gatau itu bapaknya si cowok apa bukan, yang pasti bukan bapaknya penulis, tapi kenapa bapaknya yang ngomong -_-)
*ketawa kecut*
#Ayo klatakan-klatakan!
*Alhamdulillah ke percakapan biasa..

Penulis turun melangkah lewat tangga itu, terus... Memalukannya!!! 
Ternyataaaaaaaaa rok penulis kesangkut!!!
Spontan penulis bilang : Eh! Eh!
Terus mereka (bapak-bapak, kernet sama si cowok) teriak bilang : Boooooooohhhhhhhhh!

ARRGGGH! MEMALUKAN!!!!!! HUHHHHHHH!!!!

di Bis, 6 Juni 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal ungkapan the sunset is beautiful, isn’t it

“senjanya indah, ya?” kata penulis menatap seorang laki-laki di samping penulis. kami sedang duduk di pinggir pantai dan menatap langit dengan semburat merah jingga yang sangat apik itu. rasa ingin menggapai senja tapi kami hanya berdiam disini karena senja selalu lebih indah dinikmati dari kejauhan. yang diajak bicara tak menanggapi apa-apa. Nihil dibalut kesunyian sore itu. Matahari enggan bertahan di angkasa lebih lama lagi, maka seiring itu pula keduanya pulang.  di atas motor yang mereka bawa, keduanya tak membuka satupun pembicaraan. mereka masih ikut terbenam dalam keindahan senja yang hampir gugur itu. alih-alih terhanyut, penulis malah memang berniat untuk tak menggubris perkataan yang nantinya akan keluar. alih-alih, ia memilih merenung dan menanyakan lagi pada dirinya sendiri dalam hati, “senjanya indah, ya?” tak ada satupun air mata yang keluar membasahi pipinya. meski ia lebih menginginkan itu daripada harus menahan pencernaannya yang tidak kunjung baikan selama 5 hari ata

Are u okay?

Halo semua, maaf penulis lama sekali meninggalkan blog ini. 2022, tahun yang telah berganti belum sempat penulis sapa. Rutinitas setahun terakhir benar-benar berulang secara cepat. Banyak hal yang terskip selain dari hal yang menjadi prioritas, kerja. Tapi ternyata setelah setahun ini, akhirnya penulis kembali ke blog ini karena suatu hal yang akhir-akhir ini sering kembali menghampiri. Mungkin fase yang secara cepat berjalan ternyata menimbulkan suatu dampak, bahwa disadari tidak semua ikut berjalan secara cepat dan disadari tidak semua baik untuk ikut berjalan secara cepat. Salah satu yang sering menghampiri selama setahun belakangan adalah rasa cemas. Perasaan cemas yang semakin lama semakin cepat datang. Sungguh tidak nyaman. 365 hari yang silih berganti hingga menjadi satu tahun. Satu hari yang berarti 24 jam, harus habis begitu saja dengan pekerjaan, bersosialisasi, me time  yang tak lain sebagai distraksi dari pekerjaan ( tragic ), berkabar pada sanak saudara dan kerabat terdeka